Jalan merupakan elemen yang sangat penting dalam proses pembentukan
dan pengembangan suatu kawasan,Jalan sebagai salah satu jejak
peradaban manusia - yang pada awalnya dibangun dengan tujuan terbatas
pada fungsi teknis telah mengalami metamorfosis sehingga bermakna
lebih luas.
Dalam perkembangan peradaban secara umum, jalan memegang peranan
secara signifikan dalam aspek ekonomi, politik, sosial, budaya, dan
bahkan pada era tertentu, desain sistem dan hirarki jalan ditujukan
untuk membentuk citra sebuah lingkungan, kawasan, bahkan
perkotaaan.
Jalan-jalan yang berada di Wilayah Provinsi Jawa Barat merupakan
bagian dari sistem infrastruktur wilayah yang telah berkembang sejak
berabad-abad sebelumnya. Salah satu catatan sejarah perihal
jalur-jalur aksesibilitas yang menghubungkan satu daerah dengan daerah
lainnya di Tatar Parahyangan yang dapat dirujuk adalah perjalanan Resi
Parahyangan Bujangga Manik pada awal Abad Ke-16 berikut ini:
"Meuntas di Ci Punagara, lurah Medangkahiangan, ngalalar ka
Tampomas meuntas aing di Ci Manuk, ngalalar ka Padabeunghar meuntas
di Ci Jerukmanis, ngalalar aing ka Conam, ka tukang Bukit
Ceremay."
penggalan kisah Bujangga Manik (J Noorduyn dan A Teeuw, 2009. Tiga
Pesona Sunda Kuna. Jakarta: Pustaka Jaya), pangeran pengelana dari
lstana Pakuan, Kerajaan Sunda, pada awal abad ke-16. Dia melakukan
perjalanan seorang diri untuk mengunjungi pusat• pusat keagamaan, dan
menziarahi tempat-tempat sakral di sepanjang Pulau Jawa dan Pulau
Bali.
Dari catatannya ini menyiratkan, bahwa pada awal abad ke-16, khususnya
di wilayah yang sekarang termasuk Provinsi Jawa Barat, sudah terdapat
jalan-jalan setapak yang hidup, yang biasa dilalui oleh penduduknya,
yang menghubungkan satu kampung dengan kampung yang lainnya.
Hingga awal Abad Ke-19, sistem aksesibilitas melalui darat di Jawa
Barat merupakan jalur-jalur yang terbatas berada dalam lingkup wilayah
tertentu. Pada perkembangan selanjutnya, tercatat bahwa Grote Postweg
adalah penggabungan jalur-jalur yang yang menghubungkan kota Anyer di
ujung Barat dan Panarukan di ujung Timur Pulau Jawa.
Tujuan awal pembangunan jalan ini pada awalnya adalah untuk
kepentingan pertahanan. Sebagian jalurnya berada di Wilayah Jawa Barat
dengan panjang keseluruhan +/- 1000 km
Salah satu Titik Nol (km 0.0) Grote Postweg saat ini berada di
halaman Kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa
Barat
Dinas Bina Marga & Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Jawa Barat merupakan
salah satu unsur pelaksana dalam urusan pemerintahan bidang
kebinamargaan dan penataan ruang. Keberadaan dinas ini diatur dalam
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat.
Created by AnangMulyadi. | © 2023.Humas UPTD BIMASUGAR All Right Reserved.